Presiden Prabowo Fokus Bangun Pesantren Berakreditasi Unggul

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Qathoniyah, Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/11/2024).
KNEWS.CO.ID, Bekasi – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya terhadap pembangunan pendidikan di pondok pesantren dan madrasah, termasuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Qathoniyah, Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/11/2024).

“Untuk kemajuan pesantren, tidak ada tawar menawar. Harus ada perhatian lebih bagi dunia pendidikan, khususnya di pesantren. Ke depan, harus ada pesantren yang terakreditasi unggul,” kata Wamenag.

Kunjungan tersebut turut dihadiri Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Basnang Said, dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jakarta, Adib.

Romo, sapaan akrab Wamenag, berbagi pengalaman sebagai guru selama lebih dari 20 tahun yang menjadi landasan tekadnya memperjuangkan kesejahteraan guru. Ia menekankan bahwa guru pondok pesantren dan madrasah adalah pilar penting pendidikan yang harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.

“Pengalaman saya sebagai guru membuat saya berkomitmen untuk memberikan perhatian penuh kepada mereka. Guru adalah ujung tombak pembangunan sumber daya manusia yang unggul,” tegasnya.

Kepada para santri, Wamenag memberikan pesan mendalam agar senantiasa menyayangi orang tua. “Keridaan orang tua adalah kunci kesuksesan kalian. Jangan pernah sakiti hati mereka,” pesannya.

Hal yang sama juga disampaikan saat Wamenag bertemu pengurus Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten. Ia menegaskan bahwa pemerintah melihat pesantren sebagai lembaga strategis dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebagai bentuk komitmen, Kementerian Agama akan segera membentuk Direktorat Jenderal Pesantren untuk mengurus dan mengayomi pesantren secara lebih terfokus. “Direktorat Jenderal ini akan menjadi wadah untuk memperkuat pesantren dan mendukung peningkatan kualitasnya,” ungkap Wamenag.

Selain itu, Wamenag mendorong Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) membuka program studi manajemen pesantren. Langkah ini dinilai penting untuk menyiapkan generasi muda yang mampu mengelola pesantren secara profesional di masa depan.

0 Comments