Dalam pertandingan tersebut, Nurhidayat HH mendapat kartu merah langsung setelah melakukan pelanggaran serius berupa tindakan kasar terhadap pemain lawan. Insiden ini menjadi perhatian serius Komite Disiplin PSSI, yang kemudian menjatuhkan hukuman tambahan berupa larangan bermain dalam dua pertandingan berikutnya serta denda sebesar Rp5.000.000.
Keputusan ini diumumkan dalam sidang Komite Disiplin PSSI yang digelar pada 6 Desember 2024. Hukuman tersebut menjadi bentuk komitmen PSSI untuk menegakkan fair play di setiap pertandingan sepak bola di Indonesia.
Sanksi ini tidak hanya merugikan Persibo Bojonegoro, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi pemain lain agar lebih menjaga sikap dan emosi di lapangan. Tindakan kasar seperti yang dilakukan Nurhidayat HH dianggap mencederai semangat sportivitas dalam olahraga.
Manajemen Persibo Bojonegoro diharapkan dapat memberikan arahan kepada para pemainnya agar lebih disiplin dalam menjalani pertandingan. Hingga saat ini, pihak klub maupun Nurhidayat HH belum memberikan pernyataan resmi terkait sanksi tersebut.
Pertandingan antara Persibo Bojonegoro dan Persipura Jayapura sendiri berlangsung dengan tensi tinggi. Meski demikian, insiden pelanggaran kasar ini menjadi sorotan utama, mengaburkan performa kedua tim selama laga.
Komite Disiplin PSSI menegaskan bahwa hukuman seperti ini akan terus diberlakukan untuk memastikan terciptanya kompetisi yang profesional dan sportif. Semua pemain diharapkan dapat menjadi teladan yang baik, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Sanksi ini juga menjadi pengingat bagi seluruh peserta Pegadaian Liga 2 2024/2025 untuk menjaga perilaku selama pertandingan. Tindakan kasar tidak hanya berdampak pada karier pemain, tetapi juga merugikan tim yang mereka bela.
Dengan hukuman ini, Nurhidayat HH dipastikan absen dalam dua laga penting berikutnya yang dijalani Persibo Bojonegoro. Diharapkan insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi dirinya dan pemain lain untuk lebih mengedepankan semangat fair play dalam setiap pertandingan.
0 Comments