Dokter Tim Persib Rafi Ghani Tutup Usia, Kenangan dan Jasa Abadi untuk Klub

 Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, meninggal dunia pada usia 55 tahun setelah mengabdi lebih dari satu dekade untuk klub kebanggaan Jawa Barat tersebut. Hingga akhir hayatnya, Rafi masih aktif menjabat sebagai dokter tim BRI Liga 1 2024/25, peran yang sudah diembannya sejak tahun 2009.

KNEWS.CO.ID, BANDUNG – Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, meninggal dunia pada usia 55 tahun setelah mengabdi lebih dari satu dekade untuk klub kebanggaan Jawa Barat tersebut. Hingga akhir hayatnya, Rafi masih aktif menjabat sebagai dokter tim BRI Liga 1 2024/25, peran yang sudah diembannya sejak tahun 2009.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar, menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian Rafi. “Kami bersama keluarga sangat kehilangan. Beliau ini orang yang baik. Bergabung sejak 2009, beliau selalu telaten dan tidak mengenal lelah,” ujar Umuh saat diwawancarai.

Dedikasi Rafi untuk tim tak diragukan lagi. Bahkan, sehari sebelum meninggal, ia masih menjalankan tugasnya mengurus pemain Persib, Dedi Kusnandar, yang harus menjalani operasi akibat cedera patah tulang kaki yang dialami saat laga pekan ke-15 BRI Liga 1 2024/25.

Dedi Kusnandar tak mampu menyembunyikan kesedihannya saat menghadiri pemakaman sang dokter. Dengan menggunakan kursi roda, ia menyaksikan momen terakhir saat jenazah Rafi dikebumikan. “Pastinya saya salah satu yang paling kehilangan. Banyak kenangan bersama beliau selama 10 tahun. Kemarin beliau masih menemani saya operasi dan bercanda. Saya sangat kehilangan,” ungkap Dedi dengan air mata.

Sosok Rafi dikenal tidak hanya sebagai dokter yang profesional tetapi juga sebagai figur yang sangat dekat dengan para pemain dan staf klub. Selama 15 tahun pengabdiannya, Rafi telah menjadi bagian penting dari perjalanan Persib, termasuk dalam berbagai kompetisi nasional dan internasional.

Ucapan belasungkawa juga mengalir dari para pemain, pelatih, hingga penggemar Persib. Media sosial dipenuhi dengan unggahan yang mengenang jasa dan kebaikan hati almarhum. Tagar #TerimaKasihDokterRafi menjadi trending di media sosial, sebagai wujud penghormatan dari seluruh elemen pecinta sepak bola tanah air.

Stadion Persib pun menjadi tempat para penggemar memberikan penghormatan terakhir. Karangan bunga dan lilin dinyalakan oleh bobotoh yang datang untuk mengenang dokter yang selalu setia mendampingi tim.

“Beliau tidak hanya sekadar dokter, tapi juga seorang teman dan keluarga bagi kami di Persib. Jasa beliau akan selalu kami kenang,” kata pelatih Persib, Luis Milla, dalam pernyataan resminya.

Kepergian Rafi menjadi pengingat akan pentingnya peran tenaga medis dalam mendukung kesuksesan tim. Tanpa mereka, para pemain tak akan bisa tampil optimal di lapangan.

Persib dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia kini melepas Rafi dengan doa dan kenangan indah. Selamat jalan, Dokter Rafi. Jasamu akan selalu dikenang dalam perjalanan panjang Persib Bandung.