Wamenag Apresiasi Guru dan Pengawas PAI Nasional

 

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo H.R Muhammad Syafii memberikan apresiasi tinggi kepada guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah bekerja keras mengajarkan nilai-nilai agama kepada jutaan siswa di Indonesia

KNEWSCOID, JAKARTA — Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo H.R Muhammad Syafii memberikan apresiasi tinggi kepada guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah bekerja keras mengajarkan nilai-nilai agama kepada jutaan siswa di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Wamenag dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Direktur PAI M Munir pada pembukaan Temu Pengawas PAI Nasional 2024 di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Acara yang berlangsung selama empat hari, dari 12 hingga 15 November 2024, diikuti oleh 358 Pengawas PAI. Temu pengawas tahun ini mengusung tema “Penguatan Kompetensi, Karakter, dan Sinergitas Menuju Digitalisasi Pengawas PAI yang Profesional.” Tema ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi dan kemampuan para pengawas dalam menghadapi tantangan pendidikan agama yang semakin berkembang.

Data Kementerian Agama (Kemenag) mencatat bahwa saat ini terdapat sekitar 53,15 juta siswa yang belajar di 439 ribu sekolah umum. Tugas guru dan pengawas PAI sangat penting untuk menginternalisasikan nilai-nilai Islam kepada para siswa, agar mereka dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan baik.

Wamenag menjelaskan bahwa guru dan pengawas PAI bekerja dalam dua hierarki institusi yang berbeda, yaitu Kemenag dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Meskipun guru dan pengawas PAI berada di bawah Kemenag, lembaga dan peserta didik mereka berada di bawah Kemendikdasmen. Oleh karena itu, Wamenag menekankan pentingnya sinkronisasi regulasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam aturan antara kedua kementerian.

“Kementerian Agama senantiasa melakukan harmonisasi regulasi untuk memaksimalkan tugas, fungsi, dan kewenangan guru dan pengawas PAI,” ujar Wamenag. Ia juga mengungkapkan bahwa selain masalah regulasi, tantangan lainnya adalah ketimpangan jumlah guru dan pengawas PAI yang tidak sebanding dengan jumlah siswa Muslim, serta masalah karir dan kesejahteraan para pengawas dan guru PAI.

Menutup sambutannya, Wamenag berharap dengan dukungan dan kebijakan yang baik, serta komitmen pemerintah untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM), akan membuka jalan bagi pengembangan pendidikan agama yang lebih baik di Indonesia.

0 Comments