Umat Buddha Indonesia Peringati Hari Besar Kathina 2024

Umat Buddha Indonesia memperingati hari besar Kathina pada November 2024, sebagai momen berbuat kebajikan dan memberikan persembahan dana kepada para bhikkhu

KNEWSCOID, Jakarta (Kemenag) — Umat Buddha Indonesia memperingati hari besar Kathina pada November 2024, sebagai momen berbuat kebajikan dan memberikan persembahan dana kepada para bhikkhu. Peringatan ini dilakukan setelah para bhikkhu menyelesaikan masa Vassa, yaitu praktik berdiam di suatu tempat pada musim penghujan untuk memperdalam ajaran Buddha dan menghindari kerusakan alam serta makhluk hidup.

Direktur Jenderal Bimas Buddha, Supriyadi, menjelaskan bahwa peringatan Kathina adalah waktu bagi umat Buddha untuk memperkuat keyakinan dengan berdana kepada para bhikkhu. “Dalam melaksanakan persembahan dana Kathina atau sanghadana, umat Buddha harus melakukannya dengan penuh keyakinan dan hati yang bahagia,” ujar Supriyadi di Jakarta, Jumat (8/11/2024).

Supriyadi menambahkan bahwa persembahan dana Kathina memberikan manfaat besar bagi pemberi dan penerima. “Ini adalah bentuk syukur dan terima kasih atas bimbingan para bhikkhu dalam meningkatkan keyakinan, moralitas, dan etika umat Buddha,” tambahnya.

Umat Buddha diingatkan untuk berhati-hati dalam melakukan persembahan dana Kathina secara online. Supriyadi menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum melakukan donasi untuk memastikan bahwa persembahan disalurkan melalui jalur yang terpercaya.

Dalam peringatan Kathina, umat Buddha memberikan persembahan berupa empat kebutuhan pokok para bhikkhu, yaitu jubah (civara), makanan (pindapata), tempat tinggal (senasana), dan obat-obatan (bhesajja). Persembahan ini dapat dilakukan langsung, serta melalui sangha dana sebagai bentuk penghormatan.

Peringatan dana Kathina juga berfungsi untuk mengikis sifat serakah, kebencian, dan kegelapan batin melalui praktik pelepasan. Persembahan dana yang dilakukan dengan benar dan hati tulus diharapkan dapat meningkatkan kualitas batin umat dan keberlangsungan ajaran Buddha.

0 Comments