KNEWSCOID, Bogor – Akademisi sekaligus Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII, M Quraish Shihab, menyampaikan materi bertema “Mempersiapkan Integrasi Keilmuan Islam” pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama (Kemenag) 2024 di Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/11/2024).
Dalam pemaparannya, Quraish Shihab menjelaskan bahwa integrasi ilmu melibatkan usaha memasukkan hal-hal positif dari luar untuk menyelaraskan berbagai aspek keilmuan. “Kita perlu mempelajari apa yang ada di luar, memilih yang positif, lalu mengintegrasikannya ke dalam,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya memahami dikotomi antara ilmu-ilmu Islam dan sekuler. Menurutnya, integrasi diperlukan agar ilmu-ilmu yang berbasis Islam dapat berkontribusi tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga untuk kemaslahatan global.
“Ilmu yang bernafaskan Islam merujuk pada Alquran, Assunnah, dan penafsirannya. Namun, kita juga harus memahami epistemologi sekuler yang berbasis akal. Kedua pendekatan ini perlu diintegrasikan,” jelas Quraish Shihab.
Dalam konteks ini, ia mengutip Alquran sebagai sumber utama keilmuan yang mengajarkan manusia untuk membaca segala sesuatu, baik kitab suci, alam, maupun pengetahuan lainnya. Wahyu pertama, Iqra, menurutnya merupakan dasar dari epistemologi keilmuan Islam.
Quraish Shihab juga merujuk pada kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali yang memuat empat catatan penting. Di antaranya adalah keharusan memahami kebutuhan zaman, fokus pada ilmu yang relevan, dan kembali pada tradisi keilmuan yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat.
“Ilmu itu harus bermanfaat. Dalam Islam, manfaat mencakup dunia dan akhirat. Sementara epistemologi sekuler cenderung berorientasi pada dunia saja,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa ilmu harus bertujuan memelihara kehidupan umat manusia tanpa terbatas pada satu bangsa. Selain itu, manusia harus mengakui kekurangan dan kelemahan dalam proses integrasi keilmuan.
“Ilmu bisa diperoleh melalui alat dan alam. Dalam proses ini, integrasi mutlak diperlukan,” tambah Quraish Shihab.
Rakernas Kemenag 2024 yang berlangsung pada 15-17 November ini mengusung tema “Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan”. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama, serta pejabat eselon I dan II Kemenag.
0 Comments