Kemenag dan UICI Bahas Kerja Sama Akses Kuliah Pesantren

 

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menerima kunjungan delegasi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, pada Rabu (13/11/2024)

KNEWSCOID, JAKARTA — Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menerima kunjungan delegasi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, pada Rabu (13/11/2024). Pertemuan ini membahas peluang kerja sama antara Kemenag dan UICI dalam memperluas akses pendidikan tinggi, khususnya bagi lulusan pesantren.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenag menyampaikan bahwa pihaknya sedang memperjuangkan rekognisi bagi lulusan pesantren agar pendidikan mereka diakui setara dengan pendidikan tinggi formal. “Kami juga memiliki program beasiswa santri dan Ma’had Aly yang masih dalam tahap pengakuan setara dengan universitas formal,” ujarnya.

Wakil Rektor UICI, Lely Pelitasari Soebekty, menyebut bahwa UICI adalah kampus digital pertama di Indonesia, dengan banyak mahasiswa yang berasal dari pesantren. “Mahasiswa kami banyak yang merupakan santri dan pengasuh pesantren yang tidak bisa hadir secara fisik di kampus. UICI hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata Lely.

Lely juga menyoroti program studi Teknik Industri Pertanian di UICI yang masih kurang diminati. Untuk itu, UICI menyediakan beasiswa khusus bagi anak-anak petani, nelayan, dan buruh untuk mendorong minat mereka berkuliah di UICI.

Wamenag menyambut baik inisiatif tersebut, namun ia mencatat bahwa tantangan yang dihadapi oleh anak-anak petani dan nelayan adalah akses terbatas ke perangkat komputer. Oleh karena itu, ia berharap ada program pelatihan sebelum penerimaan beasiswa agar mereka lebih siap mengikuti perkuliahan jarak jauh.

Kemenag, melalui Cyber Islamic University (CIU) dan Universitas Islam Negeri Siber Syekhnurjati Cirebon (UIN SSC), telah berkontribusi dalam pendidikan jarak jauh sejak 2021. Saat ini, CIU telah berkembang dengan enam program studi dan total 4.200 mahasiswa di seluruh Indonesia.

0 Comments