Indonesia dan Maroko Bahas Sinergi Fikih Mitigasi Global

Indonesia dan Maroko mempererat kerja sama dalam penerapan fikih mitigasi guna menghadapi krisis global

KNEWSCOIDTurki — Indonesia dan Maroko mempererat kerja sama dalam penerapan fikih mitigasi guna menghadapi krisis global. Diskusi ini berlangsung dalam Istanbul Sharia & Social Development Fellowship (ISSDF) di Universitas Istanbul, Turki, dan Maghreb Islamic Jurisprudence & Social Development Fellowship (MIJSF) di Universitas Al Quaraouiyine, Maroko, pada Selasa (12/11/2024). Pertemuan ini turut dihadiri oleh dosen UIN KHAS Jember, Muhammad Fauzinudin Faiz, yang berkontribusi dalam riset dan publikasi ilmiah mengenai fikih mitigasi.

Pada kesempatan tersebut, Faiz memaparkan pengalaman Indonesia dalam penerapan fikih mitigasi untuk mengatasi pandemi COVID-19 dan bencana alam. Sebagai pengajar mata kuliah Fiqh dan Ushul Fiqh, ia berbagi praktik fikih di Indonesia yang diterapkan untuk penanggulangan gempa bumi dan banjir. Ia menjelaskan bahwa pendekatan fikih mitigasi dirancang untuk adaptif sesuai kondisi lingkungan dan geografis masing-masing negara, baik di Indonesia maupun di Maroko.

Sebagai penghargaan atas partisipasinya, Faiz menerima dua buku kompilasi fikih mitigasi dari Université Sidi Mohamed Ben Abdellah De Fes, Maroko. Kedua buku, berjudul "At-tadābīru asy-syari'ah wa al-qānūniyyatu li mu’ālajati ātsāri al-awbiah" dan "Azmah jāiḥah fīrūs kārūnā al-mustajadd; al-as’ilatu wa at-taḥaddiyāt", membahas panduan syariah untuk penanganan krisis kesehatan. Buku-buku ini diharapkan memperkaya kajian fikih mitigasi di Indonesia.

Program fellowship ini juga memberikan Faiz kesempatan mempelajari otoritas fatwa di Indonesia, Turki, dan Maroko. Di Indonesia, panduan keagamaan dikeluarkan oleh berbagai lembaga seperti MUI, NU, dan Muhammadiyah, sementara di Turki oleh Diyanet, dan di Maroko oleh Raja sebagai Amir al-Mu'minin. Sistem ini dianggap efektif dalam mendukung kebijakan publik yang adaptif terhadap krisis.

Faiz juga berkontribusi dalam seminar di Universitas Istanbul dengan tema fikih siyasah, hak asasi perempuan, dan fikih mitigasi di Eurasia. Pandangannya mengenai peran NU dan Muhammadiyah dalam mitigasi pandemi di Indonesia mendapat perhatian akademis luas, terutama terkait peran organisasi besar dalam respons masyarakat terhadap krisis.

Dalam waktu dekat, Faiz berencana mempublikasikan hasil risetnya di jurnal internasional setelah sebelumnya publikasinya di Jurnal IHKAM terindeks Q1 Scopus. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat posisi akademik Indonesia di tingkat internasional dan membuka peluang kerja sama dalam kajian fikih responsif terhadap tantangan zaman.

0 Comments