KNEWSCOID, MAKASSAR— Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengungkapkan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Dies Natalis ke-59 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (11/11/2024). Menurut Menag, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia memiliki peluang besar untuk mempromosikan konsep moderasi beragama ke tingkat global.
Menag menyebut, ide ini telah disampaikannya kepada Presiden Prabowo Subianto ketika pertama kali ditawarkan posisi Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih. "Saya tidak pernah bermimpi menjadi Menteri Agama. Banyak orang yang lebih baik di Kemenag, tapi saya melihat pentingnya promosi moderasi beragama dari Indonesia,” ujarnya.
Indonesia, lanjut Menag, menjadi contoh unik di antara negara mayoritas Muslim karena keberagamannya yang stabil. "Indonesia sudah banyak mempromosikan kekayaan alam, tapi belum maksimal mempromosikan moderasi beragama. Kita ini negara Muslim yang paling plural dan paling stabil," tegas Menag.
Lebih lanjut, Menag mengatakan bahwa Indonesia memenuhi semua syarat untuk menjadi pusat peradaban Islam. Ia menyebut faktor geopolitik dan geo-intelektual Indonesia yang mendukung, serta lokasinya yang jauh dari konflik. "Indonesia memiliki peluang besar untuk menggantikan peran Timur Tengah dalam membawa peradaban Islam ke masa depan," tambahnya.
Menag juga menjelaskan bahwa pusat peradaban Islam dalam sejarah selalu berpindah. Setelah berawal di Mekkah, berpindah ke Madinah, Suriah, hingga Istanbul yang dikuasai Turki Usmani. Kini, Menag ingin melihat pusat itu beralih ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Menag mengharapkan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), termasuk UIN, untuk mengambil peran penting dalam mewujudkan visi ini. "PTKIN harus berperan meningkatkan kualitas keislaman di Indonesia," kata Menag, mengingatkan akan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam membina pemahaman Islam yang moderat.
Menag mengungkapkan tantangan keagamaan semakin kompleks seiring dengan berkembangnya sikap liberal dan rasional di masyarakat. "Masyarakat semakin liberal dan cenderung menjauh dari agama. Saya harap UIN dan PTKIN lainnya berperan mendekatkan masyarakat kembali pada agama," ucapnya.
Menag mengajak para pengajar untuk terus mengasah kemampuan dan berinovasi. "Dosen bukan hanya mengajar, tapi juga harus belajar. Kita harus menjemput masa depan sebelum masa depan itu datang," pungkasnya.
0 Comments