Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui Auditorat Utama Keuangan Negara VII menggelar rapat kerja intensif di Jakarta pada 21 hingga 22 November 2024. |
Rapat kerja dibuka oleh Anggota VII BPK, Slamet Edy Purnomo, yang menegaskan pentingnya penerapan strategi integrated risk based audit dalam pemeriksaan BUMN tahun 2025. Menurutnya, strategi ini akan mengoptimalkan analisis Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), key performance indicators (KPI), dan laporan keuangan BUMN untuk menyusun hipotesis yang lebih tajam dalam tahap perencanaan pemeriksaan. “Analisis data sebelum pemeriksaan adalah langkah kunci untuk mengidentifikasi anomali yang dapat menjadi bahan pendalaman,” ujarnya.
Pelaksanaan strategi ini akan mencakup pengelolaan risiko dari hulu ke hilir pada entitas BUMN berskala besar. Dengan pendekatan ini, BPK dapat lebih fokus pada analisis rasio keuangan dan mendeteksi masalah dalam kebijakan manajemen BUMN, sehingga memberikan rekomendasi yang lebih relevan kepada pemerintah. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki tata kelola dan meningkatkan transparansi pengelolaan BUMN.
Dalam kesempatan ini, BPK juga mendorong peningkatan kapasitas pemeriksa melalui capacity building untuk memastikan pemeriksaan dilakukan secara profesional dan menghasilkan manfaat yang nyata bagi tata kelola BUMN. Anggota VII BPK, Slamet Edy Purnomo, menekankan bahwa dalam setiap kegiatan pemeriksaan, nilai-nilai dasar BPK seperti independensi, integritas, dan profesionalisme harus selalu dijunjung tinggi.
Rapat kerja ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, yang menyampaikan strategi Kementerian BUMN dalam mendukung delapan misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Ia mengapresiasi peran BPK dalam melakukan pengawasan terhadap BUMN, sehingga badan usaha ini tetap berjalan sesuai dengan aturan dan tujuan yang telah ditetapkan.
Auditor Utama Keuangan Negara VII, Bernardus Dwita Pradana, dalam laporannya menjelaskan bahwa rapat kerja ini bertujuan menyamakan pemahaman di antara para pemeriksa untuk mendukung tercapainya pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat tinggi di lingkungan Auditorat Utama Keuangan Negara VII serta para pemeriksa yang terlibat langsung dalam pemeriksaan BUMN.
Dengan adanya rapat kerja ini, BPK berharap dapat terus meningkatkan kualitas pemeriksaan BUMN yang lebih transparan dan akuntabel, serta memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan keuangan negara yang lebih baik di masa depan.
0 Comments