KNEWSCOID, POLMAN, Sulawesi Barat — Seorang warga Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, menjadi korban penipuan melalui telepon dengan modus hipnotis. Kasus ini menyoroti praktik penipuan yang marak terjadi di berbagai daerah, termasuk Ajatappareng, Sulawesi Selatan, dan beberapa wilayah di Sulawesi Barat.
Pelaku penipuan, yang dikenal dengan sebutan PASSOBIS, menggunakan metode komunikasi seperti telepon, SMS, WhatsApp, dan media sosial untuk menipu korbannya. Dengan mengaku sebagai teman atau saudara, pelaku berhasil meyakinkan korban untuk mentransfer sejumlah uang. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan di era digital saat ini.
Menurut informasi yang diterima, korban mengalami kerugian yang signifikan akibat ulah pelaku. Para penipu ini sering kali menargetkan individu yang tidak curiga, memanfaatkan ketidakpastian dalam berkomunikasi di era teknologi yang semakin maju.
Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap panggilan telepon dari orang yang tidak dikenal. "Jangan mudah percaya pada orang yang menelepon dan mengaku sebagai teman atau saudara," ungkap seorang petugas kepolisian setempat.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tidak mengklik tautan yang diterima melalui pesan di WhatsApp atau media sosial dari sumber yang tidak dikenal. "Hal ini dapat berpotensi mengarah pada pencurian data pribadi atau informasi keuangan," tambahnya.
Pihak berwenang terus menyelidiki modus operandi para pelaku penipuan ini dan mencari cara untuk menanggulangi masalah yang semakin meresahkan. Di samping itu, mereka meminta masyarakat untuk melaporkan jika mengalami atau mengetahui adanya tindakan penipuan seperti ini.
Dengan meningkatnya kasus penipuan di media digital, kewaspadaan menjadi kunci utama bagi setiap individu. Masyarakat diimbau untuk berbagi informasi tentang modus penipuan yang sedang beredar agar lebih banyak orang dapat terlindungi dari tindakan kriminal yang merugikan ini.
0 Comments