Monday, August 5, 2024

Sekretaria DPRD Makassar Gelas Diskusi Pilkada Dalam Konteks AI

 


Ari Ashari Ilham dalam Tools AI

KNEWSCOID, Makassar - Sekretariat DPRD Kota Makassar menggelar diskusi publik bertajuk "Artificial Intelligence (AI) Dalam Transformasi Pemerintahan dan Pilkada". Acara yang dimulai pukul 08.00 WITA ini menghadirkan sejumlah pembicara kunci yang berbagi pandangan tentang implementasi AI dalam berbagai aspek pemerintahan dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Ballroom Hotel Aston Makassar, Senin (05/08/24).


Acara ini dibuka oleh Anggota DPRD Kota Makassar, Arie Ashari Ilham yang mengungkapkan antusiasmenya terhadap penggunaan AI dalam pemerintahan. 


"Kecerdasan buatan adalah alat yang sangat potensial untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam administrasi publik. Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk memodernisasi proses-proses pemerintahan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," ujar Ari Ashar dalam materimya.


A. Zulkifly, S.STP., M.Si., Kepala BAPPEDA Kota Makassar, menyoroti pentingnya kesiapan produk hukum terkait AI. Menurutnya, 


"Kita perlu memastikan bahwa regulasi yang ada mendukung perkembangan teknologi ini, sambil tetap melindungi privasi dan hak-hak masyarakat. RPJPD dan gagasan CAKADA harus merangkul inovasi teknologi seperti AI untuk mencapai visi pembangunan yang berkelanjutan." Ujarnya.


Sulfikar Suaib, S.Kom, seorang AI Dev & AICO, berbagi wawasan tentang aplikasi AI dalam bidang kepegawaian. Ia menyatakan, 


"AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi rekrutmen dan pengelolaan pegawai. Dengan data yang terstruktur dan algoritma yang tepat, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam hal promosi dan penempatan pegawai. Ini adalah langkah besar menuju pemerintahan yang lebih efektif dan responsif." Ujarnya founder jubir.ai ini


Diskusi ini juga menyoroti penggunaan AI sebagai alat dalam Pilkada, baik dalam pengumpulan data pemilih maupun dalam kampanye. 


"Dengan AI, kita dapat menganalisis data pemilih dengan lebih akurat, memahami kebutuhan dan preferensi mereka, serta mengoptimalkan strategi kampanye," tambah Andi Magara, yang bertindak sebagai moderator acara. 


"Namun, kita juga harus berhati-hati dengan potensi penyalahgunaan data dan memastikan ada pengawasan yang ketat." Ujarnya


Selain itu, para pembicara juga membahas bagaimana AI dapat meningkatkan partisipasi publik dalam proses demokrasi. Misalnya, aplikasi berbasis AI dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang kandidat dan program mereka, sehingga pemilih dapat membuat keputusan yang lebih informasi. 


"Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan demokrasi. Dengan teknologi AI, kita dapat menyediakan informasi yang lebih mudah diakses dan dipahami oleh semua kalangan," tambah Sulfikar.


Ari Ashari Ilham juga menekankan pentingnya kerjasama antara sektor publik dan swasta dalam mengimplementasikan teknologi AI dengan tetap memperhatikan pertimbangan lapangan kerja yang proporsional.


"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi dengan perusahaan teknologi dan akademisi untuk memastikan bahwa solusi yang diadopsi benar-benar efektif dan dapat diterima oleh masyarakat luas tanpa ada yang dikesampingkan," katanya.


Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta dari berbagai latar belakang berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Diskusi ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi AI menawarkan banyak peluang, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal regulasi dan etika.


Secara keseluruhan, diskusi publik ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk memperbaiki pemerintahan dan proses demokrasi di Indonesia. Para peserta diharapkan dapat membawa ide-ide ini kembali ke organisasi mereka dan bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui teknologi. (*

Sebelumnya
Selanjutnya