Thursday, August 15, 2024

Program 1.000 Cendekiawan Muzayyin Arif, Untuk Generasi Emas Sinjai di Masa Depan


Mahasiswa Sinjai di Makassar dan Muzayyin Arif

UJARAN, Makassar - Di sebuah sudut kedai kopi yang penuh semangat dan kesejukan di Kota Makassar, Rabu (14/8/2024), sejumlah mahasiswa dan pemuda dari Kabupaten Sinjai berkumpul untuk berdiskusi dengan Muzayyin Arif, calon Bupati Sinjai yang baru-baru ini mencuri perhatian dengan program ambisiusnya, "1.000 Cendekiawan." 


Program ini, yang dirancang untuk mencetak generasi intelektual baru di Sinjai, mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari kalangan terdidik yang hadir.


Fazrinul, seorang alumni Universitas Negeri Makassar, menjadi salah satu suara yang paling vokal dalam menyatakan dukungan terhadap program tersebut. Ia mengenal baik sosok Muzayyin Arif, bukan hanya sebagai seorang politisi, tetapi juga sebagai tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia pendidikan. 


“Pak Muzayyin ini tidak hanya berjanji, tapi kami yakin sudah menyiapkan roadmapnya. Apalagi memang track record beliau banyak memberikan kontribusi di dunia pendidikan sehingga tidak sulit baginya merealisasikan janji itu,” ujarnya dengan penuh keyakinan.


Muzayyin Arif, yang dikenal karena pengabdiannya di sektor pendidikan, bukanlah wajah baru bagi mereka yang menginginkan perubahan nyata di Sinjai. Selama bertahun-tahun, ia telah berkontribusi melalui berbagai lembaga pendidikan, dari sekolah bertaraf internasional hingga pesantren modern yang menjadi rujukan di kawasan timur Indonesia. Bagi Fazrinul dan rekan-rekannya, inilah alasan utama mengapa mereka percaya program 1.000 Cendekiawan bukanlah sekadar janji kampanye, tetapi sebuah visi cerdas yang terukur dan dapat diwujudkan.


Dalam pertemuan itu, Muzayyin Arif menjelaskan bahwa program beasiswa ini berbeda dari program sejenis yang biasanya ditujukan bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Kali ini, fokusnya adalah pada anak-anak yang memiliki potensi intelektual tinggi, tanpa memandang latar belakang ekonomi. 


"Mampu dalam artian mampu dari sisi kapasitas intelektual. Mereka yang berprestasi dan juga berbakat pantas mendapatkan apresiasi dan bantuan dari pemerintah daerah," tegas Muzayyin, dengan nada penuh optimisme.


Program ini, yang dirancang dengan konsep mirip ajang pencarian bakat, akan melibatkan tim khusus yang turun ke desa-desa untuk menjaring siswa-siswi berprestasi. Dengan target minimal 10 anak berbakat dari setiap desa, Muzayyin berharap program ini dapat membentuk pondasi kuat bagi masa depan Sinjai.


Bagi para mahasiswa dan pemuda yang hadir, program ini adalah angin segar di tengah keraguan yang sering muncul terhadap janji-janji politik. Fazrinul menambahkan bahwa apa yang ditawarkan oleh Muzayyin bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan Sinjai. 


“Banyak calon kepala daerah yang bisa berjanji akan memperhatikan SDM daerah, tapi nyatanya mereka sulit merealisasikan sebab berinvestasi di dunia pendidikan hasilnya tidak kelihatan hari ini. Pak Muzayyin menyiapkan generasi unggul di masa mendatang dan kami yakin akan terealisasi karena bukan hanya hari ini beliau urusi pendidikan,” jelasnya.


Pertemuan ini bukanlah yang terakhir. Muzayyin Arif telah berkomitmen untuk terus melakukan dialog dan silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat, terutama pemuda dan mahasiswa, yang ia pandang sebagai mitra strategis dalam membangun Sinjai ke depan. Melalui keterlibatan aktif ini, Muzayyin berharap dapat terus mendengar aspirasi dan masukan, memastikan bahwa setiap langkahnya selaras dengan kebutuhan dan harapan rakyat Sinjai.


Dalam suasana yang hangat dan penuh harapan itu, terlihat jelas bahwa program 1.000 Cendekiawan telah menyalakan semangat baru di kalangan pemuda dan mahasiswa Sinjai. Bagi mereka, program ini bukan hanya tentang mendapatkan akses pendidikan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk tanah kelahiran mereka. (jj).

Sebelumnya
Selanjutnya