Bimtek tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Kalobba, Kecamatan Tellulimpoe, yang diikuti sejumlah kelompok tani di Kecamatan Tellulimpoe.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, dan perkebunan Sinjai, Kamaruddin, mengatakan, bimtek ini dilakukan dalam rangka memberikan pedoman teknis kepada kelompok tani di lapangan dalam penangkaran varietas jagung hibrida.
Tujuannya, sebagai upaya meningkatkan produktivitas jagung di Sinjai yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani khususnya di tanaman jagung.
"Insya Allah, akan menjadi nilai tambah penghasilan petani hingga mendongkrak ekonomi selama pandemi covid-19", katanya.
Selain itu, untuk memaksimalkan potensi lahan yang siap di Sinjai sehingga kedepan Kabupaten Sinjai menjadi penghasil benih jagung hibrida unggul berbasis inovasi teknologi.
"Sesuai dengan harapan Bapak Bupati Andi Seto Asapa (ASA) kita akan menjadikan Sinjai sebagai kabupaten penghasil benih yang bermutu dan berkualitas sehingga terpenuhi benih jagung hibrida di tingkat kelompok tani", jelasnya.
Adapun Para Pemateri berasal dari Balitsereal Maros dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian Maros (BPSB)
Sebagai gambaran, penangkaran varietas jagung hibrida sudah dilakukan di atas tanah seluas 5 hektar milik Pemkab Sinjai di Lingkungan Tanassang, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, April 2021 lalu.
Tidak hanya itu, kegiatan penangkaran jagung litbang pertanian seluas 55 hektar juga dilakukan di Kecamatan Bulupoddo. Termasuk ujicoba penangkaran di Kecamatan Sinjai Barat. (Red/tn).
0 Comments