MAKASSAR, KNEWS - Pengurus Koordinator Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) sukses menggelar Musyawarah Koordinator (Muskor) yang berlangsung sejak tanggal 27 – 28 Februari di Rumah Adat Pattalassang.
Dengan mengusung tema “Berembuk Satu Visi Untuk Melanjutkan Regenerasi Demi Terwujudnya Organisasi Yang Progresif Dengan Kekeluargaan Yang Lebih Erat”, kegiatan Muskor PKPT IPMIL Raya UIN Alauddin Makassar juga mengadakan pemilihan ketua yang diikuti oleh dua calon, yaitu Ardiansyah dan Muhammad Devgan Ramadhan.
Dalam pemilihan tersebut, Muhammad Devgan Ramadhan terpilih menjadi ketua PKPT IPMIL Raya UIN Alauddin Makassar periode 2021–2022.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Musyawarah Koordinator, Adriansyah Putra berharap dengan terpilihnya ketua yang baru, semoga bisa memberikan warna yang baru terhadap PKPT IPMIL Raya UIN Alauddin Makassar dan juga bisa membawa organisasi ini menjadi lebih baik lagi serta terus mempertahankan eksistensinya.
“Dengan Terpilihnya ketua yang baru, semoga dapat memberi warna yang baru juga untuk PKPT IPMIL Raya UIN Alauddin Makassar. Bisa membawa IPMIL UIN lebih baik lagi dan mampu mempertahankan eksistensinya di PKPT sejajaran. Kontestasi telah usai, saatnya kita kembali ke marwah organisasi kekeluargaan,” ujar Adriansyah Putra, Minggu (28/02/21).
Sementara itu, Ketua Terpilih PKPT IPMIL Raya UINAM, Muhammad Devgan Ramadhan mengungkapkan harapan dan tujuannya setelah terpilih jadi ketua. Dia bertujuan ingin menghadirkan sistem kerja dengan melakukan inovasi baru guna menjaga dan meningkatkan elektabilitas organisasi yang telah ada.
“Kedepan saya ingin menghadirkan sistem kerja dengan inovasi baru guna menjaga dan meningkatkan elektabilitas organisasi yang telah ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dirinya juga mengatakan organisasi ini harus mampu menjadi wadah silaturahmi berdasarkan nilai-nilai luhur budaya yang ada di tanah Luwu dan juga berharap PKPT IPMIL Raya UIN Alauddin Makassar ini bisa menjadi pusat semangat intelektual sebagai organisasi kedaerahan.
“Mampu menjadi wadah silaturahmi dengan berdasarkan pada nilai-nilai luhur budaya Tanah Luwu dan menjadi poros semangat intelektual sebagai organisasi kedaerahan,” tutupnya.
(Haeril)
0 Comments